Bola basket memiliki sejarah yang cukup panjang di Indonesia.
Tercatat sejak tahun 1930-an, walau belum resmi menjadi sebuah negara
yang merdeka, beberapa kota di Indonesia telah memiliki klub-klub
lokalnya sendiri.
Walaupun belum memiliki induk olahraga nasional, pada saat
penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional pertama yang diadakan di Solo
pada tahun 1948, bola basket telah menjadi salah satu cabang olahraga
yang dipertandingkan dan mendapat sambutan cukup meriah baik dari segi
peserta maupun penonton.
Tiga tahun setelah itu, pada tanggal 23 Oktober 1951, Persatuan
Basketball Seluruh Indonesia lahir, dan kemudian berganti nama menjadi
Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) pada tahun 1955.
Mengikuti hasil keputusan Kongres ke VIII pada tahun 1981, Perbasi
akhirnya menyelenggarakan sebuah kompetisi antar klub-klub basket di
Indonesia yang merupakan kompetisi tertinggi yang diikuti oleh klub-klub
besar yang berasal dari pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
3 April 1982 adalah tanggal bersejarah bagi dunia basket di
Indonesia. Pada hari itu, pertandingan antara klub Rajawali Jakarta
menghadapi Semangat Sinar Surya Yogyakarta menandai dimulainya Kompetisi
Bola Basket Utama (Kobatama) yang pertama sekaligus langkah awal
sejarah panjang kompetisi klub-klub papan atas di Indonesia. Indonesia
Muda Jakarta mencatatkan diri sebagai klub pertama yang meraih gelar
bergengsi Juara Kobatama.
Setelah bergulir selama 20 tahun, Kobatama mendapatkan kesempatan
untuk berjalan lebih mandiri. Tahun 2003, Kobatama “terlahir kembali”
dengan nama Indonesian Basketball League (IBL) dan diikuti oleh 10 tim
papan atas di Indonesia.
Aspac Jakarta berhasil menjadi peraih gelar juara yang pertama sejak
Kobatama berganti menjadi IBL pada tahun 2003. Pada tahun 2004, Satria
Muda muncul sebagai kekuatan baru menyingkirkan Aspac pada grand final
dan tampil menjadi juara. Aspac kembali merebut gelar kampiun pada tahun
2005. Tahun-tahun selanjutnya (2006-2009) menjadi milik Satria Muda
Jakarta.
Selain kompetisi reguler tahunan, IBL juga menggelar Turnamen IBL Cup
pada setiap awal atau akhir musim kompetisi. Pada tahun 2009 lalu,
Satria Muda Jakarta mengalahkan Pelita Jaya Jakarta di final yang
diadakan di GOR C-Tra Arena Bandung. Pada tahun 2008, Garuda Bandung
berhasil mencuri gelar juara Turnamen IBL Cup yang sebelumnya, pada
tahun 2006 dan 2007 juga menjadi milik Satria Muda.
Sayang, perkembangan IBL tidak berjalan sesuai harapan. Setelah
berkali-kali ganti promotor, liga itu terancam bubar di penghujung 2009.
Seluruh perwakilan klub peserta pun meminta kepada PT DBL Indonesia
untuk tampil sebagai pengelola. Sebelumnya, DBL Indonesia dianggap
sukses mengelola Development Basketball League (DBL), liga basket
pelajar terbesar di Indonesia, yang pada 2010 telah merambah 21 kota di
Indonesia, diikuti sekitar 25.000 pemain dan ofisial.
Untuk mengembalikan lagi pamor liga profesional ini, re-branding tak
terelakkan. Mulai 2010, IBL berubah nama menjadi National Basketball
League (NBL) Indonesia. Sejumlah perubahan pun dilakukan, mencoba
meningkatkan lagi jumlah pertandingan, mendekatkan lagi liga ini dengan
penggemarnya. Dengan NBL, Indonesia pun punya harapan baru, semangat
baru.
Itulah sejarah bola basket yang terjadi di Indonesia,semoga bermanfaat bagi kita semua .Makasih
Sejarah Bola Basket Indonesia
Selasa, 04 Maret 2014
Diposting oleh
Unknown
di
6:50:00 PM
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar